Jumat, 14 Oktober 2016

Review Shuumatsu no Izetta episode dua



Oke, episode kedua ini tepat melanjutkan adegan di akhir episode pertama: Izetta dan Fine terbang dengan senapan terbang (karena sapu terbang sudah terlalu mainstream) di atas pegunungan bersalju. Yang tidak kita ketahui adalah pegunungan ini adalah batas negara Eylstadt dan ada satu pasukan kecil pesawat udara Germania sedang berusaha menyerang Eylstadt.

Dan seperti yang sudah aku perkirakan sebelumnya, kita akan mulai melihat kemampuan bertempur Izetta. Di awal episode ini, Izetta berhasil menjatuhkan 4 pesawat tempur Germania, sedangkan satu lagi dengan bantuan Putri Fine. Yang terlihat unik di sini adalah kekuatan sihir Izetta, yang direpresentasikan dengan sebuah berlian sihir (atau semacamnya), yang setelah selesai bertarung terlihat kalau berlian sihir ini semakin mengecil.

Setelah adegan pertarungan tadi, konten cerita episode ini lebih memfokuskan pada masa lalu Izetta. Izetta adalah seorang penyihir terakhir, neneknya sendiri (yang juga penyihir) yang mengatakan kalau penyihir-penyihir yang lain sudah mati. Selain itu Izetta juga harus menyembunyikan kekuatannya dari orang lain, karena kekuatan sihir tidak diterima dalam masyarakat.



Di sini terlihat sebuah flashback penting dalam masa lalu Izetta: yaitu saat Fine melindunginya dari serangan penduduk desa. Tidak jelas apa yang terjadi, tapi yang jelas penduduk desa berusaha menyerang (atau membunuh?) Izetta, dan Fine terluka karena melindunginya.

Sebenarnya berkaitan dengan masa lalu dua cewek ini, masih ada beberapa pertanyaan yang ada di kepalaku:
1. Kenapa Fine bisa jalan-jalan dan tinggal di desa? Dia kan putri raja, plus calon pewaris tahta. Kenapa bisa menghabiskan masa kecil di daerah rakyat jelata?
2. Apa yang terjadi sampai penduduk desa menyerang Fine dan Izetta? Lebih tepatnya sih, kenapa identitas Izetta sebagai penyihir bisa ketahuan? Padahal neneknya sudah mengingatkannya untuk tidak menggunakan kekuatan secara sembarangan.
3. Kapan mereka berpisah? Dan kenapa? Apakah secara normal atau ada pemaksaan dari orang lain?
4. Apa yang terjadi pada Izetta sesudah mereka berdua berpisah? Di episode satu terlihat kesan bahwa Izetta adalah "hasil penelitian" Germania, tapi di episode dua ternyata dia memang benar-benar penyihir natural.
5. Apa yang dilakukan Germania pada Izetta?

Sejauh ini, anime ini cukup menarik untuk diikuti. Mari kita lihat apakah episode 3 akan membenarkan pendapatku atau malah membuatku berubah pikiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar