Jumat, 11 April 2014

Story dev: Plotting it out

Hi semuanya, kalau kalian ingat dulu aku pernah nulis serial blog soal RPG devblog yang menjelaskan step-by-step caraku mendesain battle system. Sebenarnya aku masih ingin melanjutkan seri itu tapi battle system yang sekarang sudah agak berbeda dari yang aku tulis, dan dulu aku juga susah menyempatkan waktu untuk nulis. Well, sekarang aku ingin menebus dosa dengan memulai sebuah seri baru yang nggak kalah penting dengan battle, membuat cerita. So, let's start!

Aturan pertama untuk membuat cerita adalah: jangan mulai dari awal, alias jangan mulai menulis cerita dari prolog. Ada hal yang harus kalian lakukan sebelum menulis itu, yaitu memikirkan 'inti' ceritamu ini. Apa sih 'inti' cerita itu? Inti cerita adalah satu hal utama dimana nantinya semua plot dan jalan ceritamu itu berjalan di seputar hal utama itu. Hm... mudah dimengerti atau nggak yah? coba aku tulis dengan susunan kata-kata yang lebih gampang dibaca.

Pertama, ambil satu kata yang akan jadi inti ceritamu itu, misalnya "pengkhianatan". Dari situ kita bisa mulai membuat karakter-karakter, mulai dari raja, penasihat raja, pangeran, pengembara, dan banyak lagi. Kemudian setelah membuat para karakter utama, kita mulai membuat draft awal yang kita mau, misalkan ada sebuah kerajaan yang rajanya sudah hampir mati, raja mendengar ada sebuah artifak legenda yang bisa mengabulkan satu permintaan apapun juga. Raja lalu mengadakan sayembara bagi siapapun yang bisa membawakan artifak legenda itu pada raja, dia akan diberi kekayaan yang melimpah. Maka dimulailah perlombaan di antara semua orang yang kuat dan berani di negeri itu untuk memenuhi keinginan raja.

Lalu di mana letak pengkhianatannya? Oh ayolah, artifak ini bisa mengabulkan keinginan apapun, siapa yang bisa menjamin artifak ini akan diserahkan pada raja? Seseorang yang cukup licik bisa saja mendapatkan hadiah dari sayembara dan keinginan yang dikabulkan oleh artifak itu sekaligus. Menguntungkan banget bukan? Atau mungkin saja si penasihat raja punya agenda tersendiri, mungkin dia sebenarnya bukan orang yang setia, bisa saja di saat-saat terakhir dia mencuri artifak itu dan menggunakannya sendiri. Be creative!

Apa ini saja yang diperlukan dalam membuat cerita? Oh tentu nggak, masih ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam membuat cerita dan karaktermu, yang akan aku bahas di beberapa post berikutnya. Sampai nanti!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar